[Movie Review] 5cm, perjuangan menuju puncak mimpi.



"Abis nonton 5cm, jatuh cinta sama siapa, kak? Genta, Zafran, Arial ato Ian :D?" 

Sebuah pertanyaan pendek pop up dari salah satu jejaring sosial ketika saya baru aja bilang saya abis selesai nonton film tersebut via twitter.
Sejujurnya jawaban yang saya kemukakan kemudian memang murni dari dalam hati; "gw justru jatuh cinta sama Semeru dan Mahamerunya"



Full Credit to werrr

5cm adalah sebuah film yang diangkat dari novel best seller karangan Donny Dhirgantoro. Konon novelnya sudah cetak ulang sebanyak 25 kali ! Filmnya sendiri digarap apik oleh Rizal Mantovani. 
Saya sengaja mengejar ketertinggalan saya dengan buru-buru membaca novelnya dahulu sebelum terjun untuk menonton filmnya. Kebiasaan sih. Biasanya saya lebih ngerti kalau 'dibriefing' sama bukunya dulu baru nonton filmnya. Tapi sisi negatifnya saya jadi banding-bandingin tokoh dan cerita di Novel dengan yang di film. Sketsa di atas kurang lebih adalah pendapat saya tentang tokoh-tokoh utama yang (seharusnya) ada di 5cm. Iya, saya kurang sependapat dengan tokoh-tokoh yang di film Boleh dong ga sependapat :D

Terutama untuk tokoh 'Genta' dan 'Zafran' yang secara fisik kaya 'ketuker'. Padahal secara karakter sebenernya udah cocok. Dan sepertinya casting directornya lebih beratin ke karakter karena skala kepentingannya mungkin jauh lebih tinggi dibanding cuman kesamaan fisik. (ya, tapi masak kaya kekurangan aktor sih, Indonesia? - tetep bahas hahaha) Untuk tokoh yang laennya sepertinya sih oke-oke aja. Terutama tokoh Ian yang diperanin sama Saykoji (two tumbs up deh secara baru juga maen di layar lebar kan ya rapper kita yang satu itu).

Masuk ke plot, brief ceritanya adalah tentang persahabatan 5 sekawan angkatan 90'an yang terdiri dari 4 orang cowo dengan karakter unik masing-masing dan seorang cewe'. Persahabatan mereka lengket banget dan berjalan kaya air, sampai pada satu titik kaya stagnan gitu dan salah satu dari mereka memunculkan ide, kalo mereka hibernate dulu dari 'persahabatan' ini dan ketemu lagi tiga bulan kemudian. Alesan mereka ngelakuin ini adalah; mereka terlalu 'sibuk' sama persahabatan ini, sampe-sampe banyak impian dan cita-cita pribadi mereka yang belum kesampaian. Jadi selama tiga bulan itu, mereka mesti fokus sama impian dan cita-cita mereka yang sebelumnya terbengkalai. 

Saya ga' bakal menceritakan dengan detil masing-masing tokohnya dan ngapain aja mereka ngisi tiga bulannya itu. Silakan pada baca dan atau nonton filmnya sendiri.

Lalu tibalah tiga bulan kemudian. Jujur sampe sekarang, saya sih ga ngerti kenapa tonggak penanda pertemuan mereka setelah tiga bulan kemudian mesti di Semeru. Tapi saya ngerasa selain persahabatan mereka, hal lain yang menarik dalam filmnya adalah Semeru tersebut. 

Saya (dan mungkin sejuta penonton lainnya) dibuat terpana oleh hamparan topografi Semeru yang berbukit dan hijau sepanjang mata memandang. Tiap scene berikutnya setelah mereka mencapai lereng adalah scene-scene yang sangat memanjakan mata dan saya bisa membayangkan kalau saya dapat menikmatinya langsung tanpa perantara seluloid atau apalah itu namanya. Persahabatan antara ke-limanya juga bikin saya dejavu. Biasanya sesuatu yang dekat dan seperti 'ikut merasakan' adalah hal yang banyak dicari orang-orang. di 5cm hal tersebut terbukti. Siapa sih yang ga punya 'geng' atau clique persahabatan. Semenjak kita kenal bangku sekolah, biasanya kita pasti punya beberapa kawan yang 'cocok' buat jadi sahabat. Tempat curhat, temen gila bareng, temen berbagi suka, mimpi, persaingan, bahkan cinta. di 5cm semua ada. Saya ikut ngerasain naik kereta ekonomi bareng, lari-lari sepanjang peron karena ketinggalan kereta (karena saya juga pernah ngalamin) terus hiking ke lereng gunung, ngobrol-ngobrol di depan api unggun, waahh..semuanya membawa memori saya kembali ke jaman kuliahan dulu. 

Lalu mendaki menuju puncak Mahameru bareng sahabat itu kaya pengandaian terhadap cita-cita mereka selama ini. Susah, mendaki, terjal, dan berbahaya. Memperjuangkan cita-cita itu emang sulit, tapi selama ada tekad, mereka yakin mereka bisa. Mungkin hal ini juga yang mau diperlihatkan terhadap pembaca dan penonton. Perjuangan mencapai cita-cita itu ga mudah. Tapi selama punya tekad dan keyakinan serta teman-teman yang saling mendukung, bukannya ga mungkin cita-cita itu terlaksana. 

Pemandangan yang bisa 'nahan napas' yang pernah saya liat dengan mata telanjang - Srilanka



5 comments:

FIKi said...

pengen nonton deh filmnya, tp blm sempet2...
kayaknya masuk di salah satu film yang wajib ditonton, sama kayak Habibie&Ainun *macam gw dah nonton aja, pdhal blm juga* :p

Tatz Sutrisno said...

Sama Fik. gw juga pengen nonton Ainun&Habibie jugaaa :)

Anonymous said...

Mahameru nya berjaya, suka banget liat pemandangan nya.

Tapi cerita persahabatan nya kurang membumi, basi banget kalo yg di ceritain ttg anak2 orang kaya heheheh

Unknown said...

suka filmnya, tapi tetep ga suka adegan mereka so puitis2 an pas mau naik gunung ahahaha, kebayang ada temen tiba2 sok sok an puitis di pegunungan gue bakal kira dia kesurupan kalee ahaha

Tatz Sutrisno said...

@Astria

huahahaha...scene itu emang bikin speechless yah. Ya kali tiba-tiba pada bisa bikin puisi kompakan gituh XD