Traveling Mandiri; what to do? (Persiapan Jalan2 ke Thailand)

Salah satu sudut pemberhentian bus di dekat Grand Palace Bangkok



Sebagai Traveler Hore! ada beberapa hal yang ingin saya sharing mengenai persiapan apa saja  kalo kita mau travelling mandiri alias 'bekpekeran' (gak bekpekeran amat ya, yang penting Hore! lah) terutama buat para virgin traveler (maksudnya bukan traveler perawan hehehe, tapi pemula atau bahkan baru pertama kali dan mau berencana buat jalan-jalan sama temennya misalnya).

Kalo mau jalan-jalan secara mandiri tanpa bantuan dari travel agent  itu at least ada 3 hal utama yang mesti disiapin. Contoh kasusnya adalah persiapan saya untuk jalan-jalan ke Thailand sama temen-temen Tanggal 5 Oktober entar (doa'in lancar ya). 

1. Transportasi. 

Dalam hal ini transportasi major dulu ya (major secara harga), which is sepawat alias pesawat. Tujuan jalan-jalan udah ditentuin, sekarang tinggal milih mau naek apa kesononya. Enaknya sih kalo emang punya rencana jalan-jalan ke kota atau negara tertentu, mending soal pesawat kita pikirin saja dari jauh-jauh hari. Soalnya untuk beberapa maskapai, mereka suka ngasih harga-harga obral di bulan dan event tertentu untuk tanggal terbang yang masih aga' lama. Jadi ketika temen saya mengontak saya soal rencana perjalanan dia ke Thailand (dan saya latah minta diajak), maka saya langsung mencari tahu maskapai mana saja yang sedang dan atau berancang-ancang mengadakan promo penerbangan.

Lain halnya kalau misalnya kita punya rencana jalan-jalan, tapi enggak tahu mesti kemana, nah kita bisa nunggu maskapai Sale, dapet negara/Kota mana, baru deh menyusun itinerary. Fleksibel saja, namapun jalan-jalan Hore dan bukan jalan-jalan bisnis ^^.

Singkat cerita Air Asia lah maskapai yang kami pilih karena kebetulan promo fare yang ditawarkan sangat menggiurkan! Untuk 4 pax dan 4 meals pergi, serta bagasi pulang sebanyak 40 kg, kita merogoh kocek IDR 896.250 PP/orang. Harga yang cukup menguntungkan! mengingat Jakarta-Bangkok PP itu harga normalnya di atas 2 jutaan! woohoo!

2. Akomodasi. 

Sebenarnya, akomodasi itu bisa ditentuin kalo itinerary alias rencana perjalanan kita sudah dibuat. Jadi kita di sana mau ngapain aja itu mesti dipikirin juga (kalo kamu bukan tipe traveler nekad yang punya; moto kemana arah angin berhembus, kesitu kamu melangkah) karena hal ini erat banget kaitannya sama lokasi kita bakal menginap dan menentukan akomodasi.
Awalnya saya merencanakan, apakah kita sanggup ke Phuket juga. Tapi ternyata Phuket itu jauh dari Bangkok, dan mesti naik pesawat (or jalan darat tapi lambretaaa). Akhirnya daerah pantai terdekat dari Bangkok yang menjadi pilihan kita adalah Pattaya. Pattaya konon jaraknya sekitar 2 jam dari Bangkok menggunakan moda bus. dan Pattaya sengaja kami taro di tengah-tengah (engga tau alesannya apa ya waktu itu, iseng aja kayanya) Sehingga, kita bakal menginap di 3 penginapan berbeda dalam 5 hari. Semoga temen-temen saya engga mencret gotong-gotong ransel mereka, hehehe...

Perihal memilih akomodasi ini emang paling enak sih nanya sama yang udah pernah ke sana, or at least searching via internet. Bisa ke google untuk cari blog-blog mana aja yang sudi sharing info tentang penginapan di Thailand ini. Atau ke Tripadvisor yang lebih spesifik. Usaha yang terakhir kalo masih ragu mungkin pake intuisi aja kali ya.
Untuk pemesanan online, biasanya saya menggunakan jasa  http://www.hostelworld.com. Mereka tidak men-charge harga penuh tapi hanya 10 % plus jasa booking. Sisanya kita bisa bayar langsung di hostel/hotel yang bersangkutan ketika kita akan check in.

3. Keuangan

Iyalah, ini yang terakhir dan paling utama sih menurut saya. Selama negara atau kota yang kita singgahi masih menolak di bayar cuma pake daun (hihihi), uang adalah faktor penting yang mesti di siapkan dan diperhitungkan.
Untuk negara-negara tertentu, seperti saat saya ke Kamboja maupun Srilanka, saya cukup hanya membawa USD untuk nanti di tukarkan di negaranya langsung. Lain lahnya dengan Korea, mata uang Won sudah ada di tangan ketika saya masih di Indonesia karena mata uang Won cukup tenar dan mudah di cari di tempat-tempat penukaran mata uang asing di Jakarta,  enggak seperti dua negara yang saya sebut sebelumnya. Begitu juga dengan Baht; mata uang Thailand. Baht sudah cukup tenar dan hampir sebagian besar money changer di Jakarta menyediakan mata uang tersebut. Sehingga saya dengan mudah menukarkan mata uang IDR ke Baht ketika masih ada di Indonesia.
Di banyak-banyak blog tentang traveling, bahkan di buku-buku traveling guide keluaran penulis lokal juga banyak menyarankan untuk menukarkan Baht di Indonesia saja.

Biasanya ada 3 sumber pengeluaran terbesar yang  wajib disiapkan; Akomodasi, Makan dan untuk Transport. Sisanya tergantung kegiatan kita selama di negara/kota tersebut. Waktu saya ke Korea selama 10 hari, saya dan teman-teman sepakat untuk menabung dari jauh hari sebelum tanggal keberangkatan, khusus buat uang makan dan transport sebagai persiapan sebelum kita ke Korea. Hasilnya, sangat menguntungkan. Selain tidak memberatkan karena sistem cicilan itu, ternyata tabungan kita masih bersisa dan bisa di pakai untuk belanja (satu lagi keuntungan persiapan traveling dari jauh-jauh hari).
Untuk yang Thailand ini karena living cost dan stay-nya pun tidak terlalu lama, kami sepakat untuk tidak ada sistem cicilan, penukaran Baht akan dilakukan di awal bulan sebelum keberangkatan, menunggu gajian hehehe...


Ceritanya bakal berlanjut setelah saya balik dari Thailand yaa! ^^

2 comments:

FIKi said...

tatz...
bener2 deh ya, jadi ngiler pengen ikutan jalan2 deh :D

tips nya wokeh tenan...traveler sejati lo ah ;)

Tatz Sutrisno said...

@Fiki hahahaha...makasih fik :)