Beauty is in The Eye of the Beholder

Saya ga tau apa pemicu awal saya yang akhir-akhir ini jadi ngerasa lebih sadar sama penampilan. Setengah tahun belakangan ini saya jadi punya hobi baru nongkrongin situs-situs online shop lokal yang jualan baju dan printilannya Sering banget berburu juga ke mall-mall dan cari-cari baju lucu. Saya cuma ngerasa kalau saya berdandan lebih menarik (dalam artian lebih enak dilihat dan tentunya masih tetap nyaman buat saya), maka kepercayaan diri saya meningkat. 
Saya juga ngerasa berpenampilan menarik itu beneran deh engga dosa. Saya meyakini kalau saya memperlakukan diri saya dengan lebih baik dalam artian saya lebih memperhatikan apa yang saya pakai, maka saya sedang menghargai diri saya sendiri. Emang bener banget sih, kalau 'kecantikan itu tergantung dari siapa yang melihat' tapi diakui atau engga' masyarakat secara global masih menilai orang dari penampilan luarnya saja, setidaknya ketika saat pertama kali bertemu.

Tapi, saya juga mengukur sejauh mana saya dapat memaksakan diri saya untuk berpenampilan menarik tapi masih tetap nyaman buat saya dan buat yang lihat. Jangankan untuk merubah penampilan secara drastis, pakai high heels aja saya ogah-ogahan karena beneran engga nyaman. Saya tetap engga mau di-dikte sama orang apalagi cuma karena penampilan luar saja. 
Hal ini ternyata engga berlaku loh di Korea - Seperti pada artikel yang saya kutip berikut : 


Cerita berawal dari keingintahuan Kelly Kartz, seorang siswi Amerika mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan sana, benarkah kehidupan pendidikan Korea begitu ketatnya hingga menghabiskan waktu sekitar 16 jam/hari?

Singkat cerita Kelly melakukan pertukaran pelajar ke Korea Selatan, disana Kelly ditempatkan di sekolah menengah atas khusus putri, dalam perjalanan pertukaran pelajarnya Kelly banyak menemukan hal hal baru, termasuk bagaimana masyarakat Korea Selatan melihat arti penampilan dan cantik.

1. Tekanan Konsep Cantik Masyarakat Korea Selatan
Seorang pelajar berkata, saat ia masih SMP, ada kakak kelasnya yang bunuh diri. Sebenarnya kakak kelasnya itu cukup pintar, tapi tekanan membuatnya stres dan ia tidak tahan lagi, akhirnya bunuh diri. Menurut seorang siswa pria, ada sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan Korsel. Selain sistem pendidikannya, ada satu hal lagi yang menjadikan para pelajar, terutama pelajar wanita stres, yaitu konsep cantik yang diterima masyarakat Korea.
Dalam salah satu jam pelajaran bahasa inggris di SMA tersebut Mrs. Daniel  bertanya pada semua siswi : "Menurut kalian apa itu "cantik"?

Who is beautiful? Why is that person beautiful?
What makes someone beautiful? What is beauty?
Seorang siswi menjawab, Vanessa Hudgens cantik. Dan saat ditanya kenapa, gadis itu berkata, karena Vanessa memiliki mata yang besar.

Definisi cantik = mata besar , membuat Kelly penasaran, lantas dia bertanya pada temannya, siapa diantara siswi di sekolahnya yang paling cantik, lantas siswi tersebut menunjuk ke arah temannya yang memiliki sejenis alat untuk memperbesar mata yg mereka sebut seungkapuel. (saya ga berhasil cari tulisan koreanya, btw)
taken from this site : http://hiauyi.blogspot.com

siswi tercantik di SMA tersebut lalu mempraktekan bagaimana dia membuat matanya lebih besar menggunakan alat yg mereka sebut dengan seung-ka-peul
bahkan dia mengatakan, tanpa "katapel" alat pembesar mata, dia masih bisa menggunakan bolpoin supaya matanya keliatan besar

Anak ini sama sekali tidak takut kalau matanya bisa terluka dengan benda mengerikan itu, bahkan ia membuat Sang-Ka-Pul dengan bolpoin!

Kenapa mereka suka mata seperti itu? Karena mata asli Korea yang sipit kesannya kuno. Mereka juga bersedia melakukan operasi plastik demi penampilan,
apalagi ibu mereka mendukung dan memuji penampilan baru anaknya. "Seumur hidup ibuku tidak pernah memujiku, tapi saat aku operasi plastik, ibuku berkata aku cantik dan ia senang." Sedangkan di sekolah anakku, setiap menit aku dengar para ibu atau guru-guru memuji anak2 kecil itu cantik, pintar, lucu, dan  manis. (bisa dibayangkan anak ini seumur hidup tidak pernah disebut cantik oleh ibu mereka sendiri? sampai mereka mengoperasi wajahnya?)

credit pic to : http://abagond.wordpress.com/2010/07/21/asian-double-eyelid-surgery/

Alasan lain kenapa mereka susah payah mendapatkan kecantikan palsu adalah agar bisa punya pacar. Pria Korea begitu memandang wanita harus sempurna, kekurangan fisik pada perempuannya membuat mereka enggan berpacaran dengan wanita berkaitan. (euuuww...cetek bener ya fikirannya)

Mereka berkata, setelah ujian SAT (setingkat Ebtanas sepertinya) selesai, semua siswa tingkat atas minum2 (siswi itu menunjukkan dengan gerakan tangan) dan membuat Sang-Ka-Pul di matanya atau operasi.

2. Penampilan sangat penting di Korsel
Brielle Mroczko, seorang siswa pertukaran pelajar dari USA lainnya berkata kalau siswi Korea kebanyakan kurus dan ingin menjadi orang lain. Seperti saat ia melihat TV dan ada bintang, maka siswi Korea itu ingin operasi plastik agar bisa mirip bintang itu.

Girls always want to be someone else and they don't accept their own beauty. Seorang siswi berkata : Aku akan operasi plastik lalu mendapatkan pacar dan kemudian (minum-minum) - Ia memberi tanda dengan gerakan tangan. Prinsip seperti ini, tidak boleh ditiru oleh remaja Indonesia, ok?
 Ketika ditanggapi kalau siswi itu tidak perlu operasi plastik, ia justru tanya kenapa? Aku harus melakukannya, karena kecantikan (fisik) itu penting di Korea.
Tanggapan siswa2 asing tentang pemikiran siswa Korea : Yah, konsep cantik di Korea adalah langsing, tinggi dengan kulit putih. Kalau di Amerika, jika seseorang dipuji cantik, maka orang itu akan berterima kasih. Kalau di Korea, jika aku memuji seseorang itu cantik, maka mereka berkata tidak, dia jelek. Just odd.
Siswa Korea tanya, apa yang dianggap cantik oleh orang Amerika? Jawab : Itu tergantung orangnya (kepribadiannya)

Gadis itu tertawa, kalau menurutku, mata besar, dengan lipatan mata, tubuhnya putih dan wajahnya putih. Dengan hidung yang menonjol (mancung). Juga dengan wajah yang mungil.

Tanya : Kenapa kau pikir wajah mungil itu cantik? Jawab : Aku tidak tahu..aku hanya merasa itu cantik

Bagi orang Korea, wajah yang seperti orang Barat itu yang dianggap cantik.

3. Kesimpulan
1. Mengapa banyak operasi plastik dan bahkan menurut data terakhir (berdasarkan data International Society of Aesthetic Plastic Surgery) Korea Selatan menempati urutan teratas?
semua berawal dari pola pikir masyarakat yang salah mengenai kecantikan, mereka melihat bahwa cantik itu harus selalu sempurna secara fisik, standar kecantikan masyarakat korea adalah standar  kecantikan ras lain (orang barat/kaukasoid), sehingga dengan standar dan penekanan pola pikir penampilan no.1, mereka rela mengubah wajahnya menjadi wajah orang lain/ras lain.

2. Korean Wave yang melanda berbagai negara asia , tidak semestinya membuat remaja bangsa kita mengikuti atau ter-brain washing dengan konsep serupa yaitu menomer satukan penampilan dan melegalisasi operasi plastik, bagaimanapun tindakan oplas/plastic surgery itu merupakan tindakan kurang bersyukur dan hanya dilakukan oleh orang yang memiliki psikologis / mental dalam keadaan tertekan/ "sakit" , dan semestinya kita melihat manusia dari inner/hatinya dan memperlakukan mereka setara berdasarkan attitudenya bukan penampilannya.

(article source : http://infounik1001.blogspot.com)



Seperti yang saya bilang di awal, berpenampilan menarik itu beneran kok engga dosa, tapi mesti tau limit dan di dunia ini walau pada kenyataannya emang bener penampilan luar adalah hal yang pertama yang dilihat orang ketika bertemu, tapi penilaian tersebut bisa banget berubah ketika mereka tahu kaya gimana aslinya kita. Menarik dari luar dan menarik dari dalem itu udah paling pas banget sih. 

-Tatz-

No comments: