[Another] Trip preparation; Mengurus Visa Jepang!



Salah satu hal yang bikin dag dig dug kembang kuncup kalau mau travelling ke luar negeri adalah; apakah negara tersebut perlu visa yang mesti di apply sebelum kita datang ke situ atau engga? Sayangnya, sebagai pemegang passport hijau Indonesia masih banyak banget negara yang perlu visa kalau kita, si orang Indonesia mau jalan-jalan ke luar negeri. Salah satunya Jepang.

Sejak memutuskan buat beli tiket pesawat ke Jepang di bulan Januari lalu, satu hal yang paling saya antisipasi adalah saat pengajuan visa ke Kedutaan Jepang di Jakarta. Karena biarpun saya udah punya beberapa visa dari negara lain, kekhawatiran bakal di tolak tetaplah ada. Untuk itu banyak-banyak cari informasi tentang 'strategi' dan persyaratan pembuatan visa adalah satu hal (dari banyak hal) yang saya lakukan. 

Selain persyaratan pembuatan Visa Jepang yang list-nya bisa di contek dari website resmi Kedutaan Jepang untuk Indonesia di sini : http://www.id.emb-japan.go.jp/visa_7.html - beberapa blogger lokal juga berbaik hati menulis dan membagi pengalaman mereka dalam pembuatan visa ini antara lain di :

dan 

Dua blog tadi cukup banget menjelaskan persyaratan apa aja yang perlu kita persiapkan untuk membuat visa Jepang. Tapi karena saya juga ingin membagikan pengalaman saya untuk mendapatkan visa Jepang tadi kepada teman-teman, maka kali ini adalah versi saya (^^)v - yuk, disimak!

Ok, apa aja sih dokumen-dokumen yang mesti dilengkapi kalau ingin mengajukan permohonan visa Jepang dengan tujuan jalan-jalan dengan biaya sendiri ? 


1. Paspor/Passport



Paspor adalah dokumen yang paling penting. Buku identitas plus buku resmi seseorang keluar masuk suatu negara selama di luar negeri. Tentunya yang belum kedaluarsa atau masa berlakunya minimal masih 6 bulan dari tanggal jatuh kedaluarsa.  Untuk pengajuan visa ke Jepang, paspor disertakan tanpa perlu di fotokopi, ya (kecuali fotokopi untuk simpanan sendiri).


2. Formulir permohonan visa. & Pasfoto terbaru 
Format formulir permohonannya telah baku dan bisa diunduh di sini  - karena berformat .pdf pengisian formulir bisa ditulis dengan pulpen biasa dengan bahasa Indonesia atau Inggris, yang penting rapih dan terbaca dengan baik.
Di formulir permohonan itu juga harus dilengkapi (ditempel pada kotak yang disediakan) dengan pasfoto sang pemohon dan please banget bukan foto pacar atau biasnya - lebih baik foto terbaru atau maksimal foto dari 6 bulan terakhir. Ukurannya 4,5 x 4,5 cm. Ingat ya 4,5 cm. Emang bakal terlihat aga aneh bentuknya, soalnya jadi square gitu kan pasfotonya tapi percayalah itu yang disuruh, jadi lakuin aja. 

Latar belakang foto harus putih tanpa background apa-apa apalagi foto pemandangan pas nonton konser, harus jelas dan bukan hasil editing
Saya cerita sedikit ya, waktu saya bikin visa ke Burma (Myanmar) saya memang pernah bikin pasfoto sendiri dengan latar belakang tembok kantor yang putih hanya pakai kamera hape smartphone dengan bantuan cahaya matahari (fotonya di balkon luar kantor), kemudian saya print dengan kertas foto khusus di printer kantor, lalu visa pun saya terima. Tapi kali ini saya ga' mau berspekulasi dengan tetap mencari studio foto yang biasa ngurusin pasfoto untuk aplikasi visa. 

Karena kantor saya dekat dengan Adorama Menteng, akhirnya saya bikin pasfoto di situ. Gak mesti di adorama aja sih. Yang penting studio foto tersebut sudah familiar dengan pasfoto aplikasi visa, then it's fine. 
Di adorama sendiri saya foto dan cetak 4 buah pasfoto ukuran 4,5 cm seharga IDR. 65.000. Lumayan juga harganya. Tapi saya dapet soft copy poto saya juga dalam bentuk kepingan CD.
Oh iya, Kedutaan Jepang cuma perlu 1 buah foto kita, yaitu foto yang ditempel di formulir permohonan tadi. sisanya kita simpan saja buat jaga-jaga.  

pasfoto 4,5 cm x 4,5 cm 
3. Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
Cukup dimengerti kan ya, foto kopi KTP sang pemohon, alias kita sendiri. Cukup satu saja. KTP aslinya ga perlu ikut dilampirkan. Dan please banget, KTPnya masih berlaku.

tapi kalau masih mahasiswa/mahasiswi harus melampirkan foto kopi kartu mahasiswanya atau Surat Keterangan Belajar. 

4. Bukti pemesanan tiket 
Atau dokumen lain yang bisa membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang. Tapi yang paling gampang sih memang bukti pemesanan tiket pesawat. Lampirkan aja print-out tiket pesawat yang biasa kita bawa-bawa kalau akan check-in di counter pesawat di bandara. 

5. Jadwal Perjalanan atau itinerary 

Jadwal perjalanan ini juga formatnya sudah disediakan oleh pihak Kedutaan Jepang, tinggal unduh dan isi saja (bisa di ketik atau tulis tangan karena dokumen berformat .doc) unduh disini 

Engga perlu terlalu detail sih isinya, yang penting setiap hari diisi dengan kira-kira destinasi wisata/lokasi mana saja di Jepang yang bakal disambangi, walau tetap harus masuk logika ya. Kira-kira contohnya bisa lihat punya saya yang ini. Tulisan bisa dalam bahasa Indonesia atau Inggris.


contoh itinerary Jepang 

Kalau saya, saya juga melampirkan bukti pemesanan kamar selama tinggal di Jepang yang saya klip menjadi satu dengan formulir jadwal perjalanan ini, saya sengaja melampirkan dokumen selengkap mungkin untuk berjaga-jaga kemungkinan penolakan. Biasanya saya menggunakan jasa http://www.hostelworld.com/ untuk membuat pemesanan kamar hostel. pembayarannya menggunakan kartu kredit. Itupun hanya 10% dari total harga kamar yang kita pesan di tambah USD 2 untuk service charge. Sisanya dapat langsung kita bayar cash ketika kita tiba di penginapan/hostel tersebut. 

Print dan lampirkan saja bukti pemesanan via email itu seperti ini 

bukti pemesanan kamar via email



6. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan:
Berhubung kita pergi jalan-jalan dengan biaya sendiri, maka pihak Kedutaan Jepang tentunya butuh lampiran bukti bukan sekedar janji belaka bahwa kita mampu secara finansial untuk tinggal secara layak di sana. Oleh sebab itu, fotokopi bukti keuangan berupa rekening koran atau buku tabungan dengan nama kita harus juga dilampirkan. Print-lah account statement kita minimal 3 bulan terakhir.  

Jumlahnya berapa biar 'aman'? 
Nah,  sampai sekarang sih memang engga ada batasan baku mesti berapa isi rekening di bank kalau mau ke Jepang. Tapi dari mulut ke mulut, rumusnya begini : budget di Jepang dalam satu hari ambillah satu juta rupiah, lalu kalikan dengan jumlah hari kita di Jepang. Misalnya 1 juta x 10 hari = 10 juta. Ya jadi minimal harus ada 10 juta dalam rekening saat diajukan di Kedutaan. 

Lalu kalau belum punya penghasilan ? Bisa pakai rekening tabungan milik  ortu atau kakak tapi harus juga melampirkan dokumen yang membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya, misalnya kartu keluarga. 

Nah, setelah semua selesai dan komplit, maka dokumen-dokumen tadi harus disusun sesuai urutan dari yang saya cantumkan per-point tersebut di atas ya, sebelum diserahkan ke petugas loket di Kedutaan Jepang tanpa map apa-apa. Tenang saja, petugasnya lebih ramah dari pada petugas di Kedutaan Korea hahaha~

Bagi yang belum terlalu familiar sama jalan protokol di Sudirman-Thamrin Jakarta, Gedung Kedutaan besar Jepang itu berada persis di depan mall EX di sisi sebelah kiri jalanan. Kalau dari arah Senayan setelah The Keraton Hotel . 
Ketika tiba di sana, tanyakan saja masuk kemana sama security yang banyak berjaga di situ. Nanti kita akan di suruh masuk dan jangan lupa menukarkan KTP kita pass visitor dengan pass visitor. Jadi siapkan KTPnya ya. Setelah itu kita masuk ke pintu yang tertutup di sebelah kanan lorong, lalu bawaan kita akan masuk ke mesin screening sama petugas lagi, untuk kemudian masuk ke dalam ruang tunggu dengan loket dan kursi tunggu yang berderet. Jangan lupa ambil nomor antrian. Kita bakal dipanggil sesuai nomor antrian yang kita ambil.

Waktu pembuatan visa Jepang adalah Senin s/d Jumat. Kalau proses penerimaan pengajuan dokumen visa itu sebelum makan siang, dari pukul 8.30 - 12.00 siang. Nah pukul 1.30 - 3.00 sore adalah khusus waktu pengambilan visa. 

Setelah dokumen lengkap diajukan, maka kita akan mendapatkan tanda bukti seperti ini

tanda bukti penyerahan dokumen visa Jepang


Pada tahap ini kita belum dikenakan biaya apapun. Biaya pembuatan visa dibayar nanti setelah visa kita sudah jadi. Petugas loket akan memberi tahu (kalau dirasa dokumen telah lengkap dan cukup tanpa di tanya apa-apa lagi) kapan kita dapat mengambil kembali paspor ber-visa Jepang kita yang telah jadi. Biasanya prosesnya empat hari kerja. Saya sendiri mengajukan hari Senin, dan selesai/bisa diambil di hari Kamis. 

Oh iya, per 1 April 2013, biaya pembuatan visa kini menjadi IDR. 350.000/ orang untuk single trip. 

Untuk tambahan saja, sebenarnya ada satu dokumen pendukung lainnya yang tidak teman saya lampirkan, namun saya lampirkan. Yaitu surat referensi dari perusahaan tempat kita bekerja. Sebenarnya, kalau kita membaca persyaratannya di website resmi, dokumen ini sih memang tidak diminta tapi kalau tidak ada ada kesulitan dalam permohonan surat ini di kantor seperti saya tidak ada salahnya lampirkan saja, satukan dengan foto kopi KTP. 
contoh surat referensi kantor - diketik dalam bahasa inggris

Dannnn....Selesai! - gampangkan bikin visa Jepang sendiri tanpa bantuan travel ^^

Setelah ini saya bakal membeli JR Pass karena rute saya yang mobile banget. JR Pass ini adalah jenis tiket kereta terusan untuk wisatawan asing - termasuk bisa naik kereta Shinkansen \(^^)/ - tapi harus di beli di luar Jepang. Jangan sedih, di Jakarta kita bisa juga beli JR Pass ini di JAL alamatnya di Wisma Kyoei Prince, Ground Fl, Jln. Jend. Sudirman Kav. 3-4, Jakarta. Mudah-mudahan harganya masih 28,300 Yen untuk 7 hari, huff.


Mudah-mudahan sekarang berkurang ya dag dig dugnya ^^ - Yosh!


23 comments:

FIKi said...

haiiisshhh..
pengen ikuutttt...
senangnyoooo...awas klo sampe lupa oleh2:p

lovelydebz said...

Abis Jepang ..Canada ya Tatz.... gampang bisa pake agent kalo Canada mah hehehehehhe

Enjoy your trip...posting foto yang banyak ok?

Tatz Sutrisno said...

Selalu menerima traveller mate dengan senang hati :)
Oleh-oleh dari traveller seadanya kaya gw sih cerita aja ya hihiihi

Tatz Sutrisno said...

Aminnnnnnnnn! Pengen bgt emang bisa ke Canada, nanti numpang tinggal ya hihihi

Sip! Doakan semoga trip jepang aku lancar ;)

Arina said...

Makasih udah sharing pengalamannya :)mau tanya tentang surat referensi bekerja. untuk teman yang ngga melampirkan surat itu apakah visanya di approve juga? karena sy freelance dan agak sulit untuk dapat surat referensi dari tempat kerja.

makasih sebelumnya :)

Tatz Sutrisno said...

Hi Arina...
Thanks sudah mampir yaaa

Saya kebetulan apply bareng temen saya yang tidak melampirkan surat referensi kerja juga dan dia juga lolos. Saya pikir asal syarat2 yang lain terpenuhi dan tabungan cukup, visa jepang bisa mudah didapat.

Good luck yaa :)

Unknown said...

Tq info nya...
Kebetulan tgl 28 saya mau brngkt ksna juga sekaligus mengunjungi tmn yg stay dsna... Tp visa blm diurus !!! Semoga pengajuan visa saya tdk di tolak krna tiket sudah saya beli...

Unknown said...

Tq info nya...
Kebetulan tgl 28 saya mau brngkt ksna juga sekaligus mengunjungi tmn yg stay dsna... Tp visa blm diurus !!! Semoga pengajuan visa saya tdk di tolak krna tiket sudah saya beli...

Tatz Sutrisno said...

Hi Amanda Shantika,

Thanks sudah berkunjung.
Senang bisa membantu ^^


Unknown said...

Wow SIS! Infonya okeee banget nih sis. Kebetulan bulan Juli aku dan kakak perempuanku berencana ke Jepang. Tapi ada kendala nih mengenai bukti keuangannya. :(

Kakak perempuanku saat pulang ke Jakarta nanti bulan Juni baru selesai dari studi S2nya di US dan pastinya ga punya tabungan di Jakarta dan belum bekerja. Sedangkan aku sendiri juga bekerja di perusahaan orangtua.
1. Nah bukti keuangannya lebih baik pakai buku tabungan orang tua (yang sebenarnya memang penanggung seluruh biaya perjalanan) atau pakai buku tabungan saya saja yang menunjukkan saya sebagai pemohon yang menanggung biaya saya sendiri dan kakak perempuan saya?
2. Dan untuk status kakak perempuan saya juga masih bisa digolongkan pelajar ga ya saat isi form aplikasi pengajuan visanya?
3. Saya masih butuh surat keterangan kerja dari perusahan orangtuakah (karena saya kerja di perusahaan orangtua)?
4. Kalo mau mengajukan visa awal bulan Juni dan perginya awal bulan Juli terlalu mepet ga ya gan?

Oh ya, situasinya kedua orangtua TIDAK IKUT serta dalam travel kami ke Jepang.
Mohon pencerahannya ya sis :)
Arigatou gozaimasu!

Tatz Sutrisno said...

Hi Theresia, thanks sudah mampir ya
1. Seperti yg udh saya ceritakan untuk bagian tabungan dan rumus untuk isinya kira-kira berapa, kalau tabunganmu dirasa mencukupi, pakai aja tabunganmu. Kalau ingin ttp pake tabungan ortu, lampirkan juga Fotocopy Kartu Keluarga.
2. Bisa saja kakaknya pakai status pelajar/mahasiswanya asal lampirkan ID kartu mahasiswanya saja.
3. Surat keterangan kerja tidak mutlak dilampirkan sih, kalau mudah untuk buatnya lampirkan saja, kalau tidakpun tidak apa2.
4. Saya sendiri mengakukan visa bulan Sept, untuk pergi bulan October, jadi ga ada masalah. Apply visa biasanya minimal 1 bulan sebelum keberangkatan.

Semoga tercerahkan ya...Met jalan2 ke Jepang! Pasti seru banget I promise u ^^

Anonymous said...

Hai salam kenal
Mau tanya2 ya
1. Saya ke jepang 22 mei,rencana ngurus visa awal april ini,masih aman kan ya?
2. Adik saya baru lulus s1 yg hrs dilampirkan ijazah ny ato krt mhsw krn kan blm bekerja?
3. Klo buku tabungan kita punya cuma jmlhnya ga sampai 9 jt(krn rencana 9 hr kita d sna) apa tetap dilampirkan aja buku tabungannya?kita pergi sama tante yg bayarin kita si cuma kan ga satu KK apa pake pnya ortu aja yg satu KK sama kita
Terimaksih :^^

Tatz Sutrisno said...

Hi Ditatape, lngsng jawab ya
1. Amann - asal smua syarat lengkap
2. Lebih baik sih krtu mahasiswanya aja
3. Klau pakai tab. Ortu hrs lampirkan kk. Klau pakai tabungan sndiri enggak perlu. Saran saya, minta tolong ortu untuk transfer sejumlah uang ke tab. Sendiri sebelum cetak bank statement. Nanti balikin lagi

Semoga membantu ya ^^

Unknown said...

Wah, kebetulan ada rencana untuk ke Jepang dan lebih prefer untuk mengurus visa sendiri, terimakasih post-nya informatif!


Cindy,
speakingthoughtsaloud.blogspot.com

Tatz Sutrisno said...

Hi Cindy!

Sama-sama...
senang bisa membantu ^^

Chae said...

infonya cukup membantu neh.. terutama bagian yg surat keterangan kerja, krn memang untuk freelance agak sulit ya untuk dapat surat itu.

yg saya mau tanya, pernah pny info ga ttg yg apply ke konsulat yg bukan wilayah yuridiksinya? misalnya kan paspornya dibuat di sulawesi, tapi apply visanya di jkt. karena kebetulan domisili sementara di jkt.

Tatz Sutrisno said...

@Chae,

sorry baru sempat dibalas. Saya pernah baca di blog ini

http://catperku.info/huru-hara-pengalaman-membuat-visa-jepang/

untuk jepang harus mengurus sesuai wilayah yuridiksi masing2

Unknown said...

hai kak tatz..
mau nanya-nanya tentang visa multiple trip doong.. kira-kira dokumen apa aja ya yang perlu diperhatikan?
terima kasih sebelumnyaa

Tatz Sutrisno said...

Halo Novalita,

Saya sih belum pernah mengajukan multiple visa untuk jepang.
Tapi menurut teman saya, dokumen tambahannya adalah surat keterangan yang menyatakan alasan mengapa membutuhkan multiple visa tersebut.

Unknown said...

halo kak, jadi sebenernya surat rekomen kerja itu ngga perlu kan yaa? saya juga liat ngga ada sih di persyaratannya lol tp parno aja gitu bawaannya. temen kakak lolos?

Tatz Sutrisno said...

@Sabila,

Halooo...Iya temen aku alhamdulliah lolos. Jadi sepertinya sih bnyk unsur lain yang berpengaruh, kayak jumlah cap visa, serta dokumen2 lain yang cocok sama formulir isian.

Unknown said...

kalo dmakassar ada t4 buat visa ke malaysia

Tatz Sutrisno said...

@Asman Elektro,
Ke Malaysia ga usah pake visa