Saya Bukan Perokok!

Tadi pagi, seperti pagi kemarin dan kemarinnya lagi. Saya menyetop angkutan umum yang akan membawa saya menuju kantor di bilangan Kuningan Jakarta. Pagi sejuk dengan udara segar itu sesaat lagi akan berubah ketika kita sudah berada di jalan raya. Seperti angkutan umum yang sedang asik berzig-zag dengan pengaturan rem gas-rem gasnya seperti peserta kursus mobil di latihan pertamanya, saya yang kebetulan berada didalamnya tentu terganggu, tapi ini biasa. Ketika angkutan umum itu mengekori bus yang berjalan seperti siput, saya lebih terganggu, karena (1) Asap knalpot dari hasil pembakaran solar itu terasa menyesakan rongga dada, (2) lagi-lagi manusia membuat polusi. Dan saya makin terganggu ketika angkutan umum saya berhasil mendahului, saya melihat sopir bus berplat merah itu dengan nyamannya merokok. Entah sadar atau tidak sopir bus itu telah berhasil menggandakan usahanya untuk mengotori udara pagi, dalam sekali tepuk.

Soal orang yang merokok seenak jidatnya ini mungkin bukan info tergress yang pernah ada. Tapi toh sering kali kita temui tempat-tempat umum khususnya kendaraan umum. Beruntung bagi anda yang naik turun mobil milik sendiri, mungkin hal remeh temeh ini jarang anda jumpai, tapi bagi sebagian besar masyarakat pengguna kendaraan umum lainnya bertemu orang yang seenak hati merokok dikendaraan, apalagi jika itu kendaraan umum kecil, hal tersebut mungkin amat sangat mengganggu, entahlah kalo saya sih jelas sangat terganggu. Masih ingat Perda DKI Jakarta soal rokok ini? Dulu pernah saya “omongin” juga, dan keliatan banget perkembangannya seperti jalan ditempat. Saya masih menemukan orang-orang yang merokok dimana dia suka persis seperti puisinya Taufiq Ismail ini


Menunggu mobil mereka merokok,
dikendaaran umum mereka merokok
ditrotoar mereka merokok
didepan computer mereka merokok
sampai-sampai sesaji juga ada yang berisi rokok

Suami teman saya meninggal karena kanker akibat teman-teman satu kantornya (yang sekarang masih sehat wal-afiat) sering merokok di ruang kerja, padahal suami teman saya itu bukan perokok. Dan sekarang saya juga bekerja satu ruangan dengan perokok yang suka menyulut rokoknya ketika dia berada di depan komputernya..
Padahal saya bukan perkokok...

:(

4 comments:

indah said...

hmmm...
cuma satu orang kan di kantor lo?
bayangin di kantor gw...3 org skaligus, sometimes jadi 5 orang in the same time...

nampak perlu pake masker anti gas beracun di kantor:(

Anonymous said...

mksdnya in the same time mereka merokok diruangan yg sama dengan elo..??
emm..gak kebayang yaa...


=Tatz=

v1rzh4 said...

beruntung, gw tidak berada di lingkungan perokok :p

zuki said...

wah repot ini ... harus diajak diskusi tuh orang ... kalau nggak bisa mungkin perlu pindah meja, ruangan, kantor??